Konsep dan Penerapan Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money)

Jeffry Shandy
3 min readSep 8, 2020

--

Jika kamu mendapatkan uang sebesar 100 juta, mana yang akan kamu pilih? Menerima uang 100 juta pada hari ini atau menerima uang tersebut pada satu tahun mendatang? Lalu apa pentingnya kita memikirkan hal tersebut?

Image Credit: Pexels

Bagi kebanyakan orang, uang hanyalah lembaran kertas atau kepingan koin yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam setiap transaksi ekonomi, jadi tak ada beda nya uang 100 juta pada hari ini dan uang 100 juta pada 1 tahun mendatang.

Namun sesungguhnya, nilai uang dipengaruhi oleh waktu yang disebut dengan Time Value of Money (TVM) atau nilai waktu dari uang.

Teori atau konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai uang yang kita miliki saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah yang sama dimasa yang akan datang.

Secara teori dan prinsip, nilai uang pada hari ini memiliki potensi pendapatan jika uang tersebut menghasilkan bunga apabila di investasikan. Sebaliknya, nilai uang di masa depan memiliki risiko kehilangan dalam jumlah tertentu karena penurunan nilai mata uang akibat inflasi atau kegagalan investasi.

Yang berarti, uang 100 juta pada hari ini lebih berharga dan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan 100 juta pada 1 tahun mendatang.

Ilustrasinya seperti ini :
- Jika kita menginvestasikan 100 juta pada deposito bank dengan bunga 5%, maka tahun depan uang kita akan bertambah menjadi 105 juta.
Dengan konsep yang sama,
- Jika kita menerima/menabung uang 100 juta di tahun depan, memang nominal uang yang kamu terima tetap 100 juta, namun secara nilai uang yang kamu terima tinggal 95 juta. Mengapa bisa? Karena ada faktor inflasi sebesar 5% yang mengikis nilai uang yang mengakibatkan menurunnya daya beli.
Note : menurut data BI (Bank Indonesia) tingkat inflasi Indonesia berada di angka 4,76% dalam 10 tahun terakhir (2010–2019) namun saya bulatkan jadi 5%.

Bagaimana jika rentang waktunya adalah 10 tahun?

  • Jika investasi dengan bunga 5% pertahun, maka pada tahun ke 10 uang 100 juta akan bertambah menjadi 162,8 Juta.
  • Jika diterima/hanya ditabung selama 10 tahun dengan tingkat inflasi 5%, maka pada tahun ke 10 uang 100 juta nilainya akan menjadi 59,8 juta saja.

Pada kasus inflasi, nominal uang yang tertera tetap menunjukkan angka 100 juta, namun secara nilai tinggal 59,8 juta saja.
Contoh inflasi dan bagaimana ia menurunkan daya beli:
* Pada tahun 2010, harga beras Rp7.000,-/Kg. (Data BPS Indonesia)
Dengan uang 100 juta ditahun 2010,
maka kamu akan mendapatkan 14.285 kg.
* pada tahun 2020, harga beras Rp12.000,-/Kg. (Data BPS Indonesia)
Dengan uang 100 juta ditahun 2020,
maka kamu akan mendapatkan 8.333 Kg.

Uang yang sama, tapi waktu yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hampir 6000 kg. Inilah yang dinamakan teori Time Value of Money.
Untuk itulah sebenarnya, uang yang hanya diparkir di tabungan, nilainya akan terus turun kecuali di investasikan.

Lalu apa hal yang bisa kita dapatkan setelah mengetahui teori Time Value of Money ini? Bagi saya, mengetahui konsep ini sangat penting untuk pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien terutama untuk merencanakan keuangan masa depan. Hal ini dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menentukan jenis instrumen investasi yang tepat atau dasar memberikan pinjaman.

Kesimpulan : uang yang diterima sekarang lebih berharga daripada uang yang akan diterima di masa depan dengan total yang sama. Uang yang diterima sekarang berpotensi menghasilkan keuntungan, uang yang diterima dimasa depan memiliki risiko kehilangan nilai akibat inflasi.
Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi bisa menghubungi saya lewat Instagram @jeffryshandy

--

--

Jeffry Shandy
Jeffry Shandy

Written by Jeffry Shandy

Author, writerpreneur & content creator | Passionate in finance & investment I linkedin.com/in/jeffryshandy/

No responses yet